Shelter Darurat Tsunami Rp 18 Miliar di Pandeglang yang Terbengkalai
Pandeglang,beritabanten1
( 5/4/2018) – Prediksi BPPT yang menyebutkan di Pandeglang berpotensi terjadi
tsunami setinggi 57 meter membuat Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP)
angkat bicara.
Selain
meminta masyarakat tenang dan bijaksana menyikapi pernyataan BPPT, juga
mendesak aparat hukum mengusut tuntas korupsi shelter Darurat tsunami di Labuan
Pandeglang senilai Rp18 miliar.
Ini rilis lengkap dari ALIPP;
Rilis Aliansi Independen
Peduli Publik (ALIPP)
SHELTER DARURAT TSUNAMI MANGKRAK
SHELTER DARURAT TSUNAMI MANGKRAK
Provinsi Banten menjadi salah
satu wilayah yang rawan gempa. Biasanya patahan lempeng dasar laut yang menjadi
pusat gempa terletak di sekitar Pulau Panaitan wilayah perairan Kabupaten
Pandeglang.
Menyadari hal itu, melalui
kajian yang matang Pemerintah Pusat melihat kebutuhan dasar, yakni membangun
Shelter Darurat Tsunami.
Shelter kemudian dibangun di tengah-tengah pasar Labuan Kab. Pandeglang, yang menghabiskan dana APBN tahun 2014 sebesar Rp18 milyar.
Shelter kemudian dibangun di tengah-tengah pasar Labuan Kab. Pandeglang, yang menghabiskan dana APBN tahun 2014 sebesar Rp18 milyar.
Seperti dimaklumi bersama,
beberapa hari yang lalu masyarakat digegerkan oleh rilis Badan Penelitian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) yang menyebutkan adanya potensi tsunami setinggi 57
meter di Kabupaten Pandeglang.
Mestinya shelter itu saat ini
menjadi salah satu harapan bagi warga pesisir Pandeglang. Mestinya shelter itu
hadir dengan segala fasilitas teknologi canggih yang bermanfaat bagi
masyarakat. Namun kini hanya menjadi harapan. Sebab bangunan itu kini mangkrak.
Mengapa demikian?
Lagi-lagi, penyebabnya adalah
korupsi. Dirut dan Manajer PT. Tidar Sejahtera selaku pemborong proyek
pembangunannya ternyata berkolaborasi dengan oknum PPK Kementerian PU melakukan
korupsi. Kini kasusnya sedang ditangani Kejati Banten.
Oleh karena itu ALIPP
menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1.Menyikapi rilis BPPT tersebut, hendaknya warga pesisir di Pandeglang, Lebak, Cilegon, Serang, Tangerang perlu meningkatkan kewaspadaan. Namun kita tidak boleh panik. Sebab tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kapan prediksi BPPT itu terjadi. Itu rahasia Allah SWT.
1.Menyikapi rilis BPPT tersebut, hendaknya warga pesisir di Pandeglang, Lebak, Cilegon, Serang, Tangerang perlu meningkatkan kewaspadaan. Namun kita tidak boleh panik. Sebab tidak ada seorang pun yang bisa memastikan kapan prediksi BPPT itu terjadi. Itu rahasia Allah SWT.
2.Mengajak warga netizen untuk
tidak mudah terprovokasi dan menyebar informasi tsunami yang tidak jelas
sumbernya.
3.Mendesak Kejati Banten dan
Hakim di Pengadilan Negeri yang menangani perkara korupsi pembangunan Shelter
Darurat Tsunami tersebut untuk segera menuntaskan kasus ini dengan menjunjung
tinggi rasa keadilan bagi masyarakat, yakni dengan memberikan hukuman maksimal.
4.Dengan mangkraknya
pembangunan Shelter Darurat Tsunami di Labuan – Pandeglang ini, kami mendesak
Kementerian PU Republik Indonesia untuk memberikan solusi untuk
penyelesaiannya.
Demikian,
terima kasih.Pandeglang, 4 April 2018
Shelter Darurat Tsunami Rp 18 Miliar di Pandeglang yang Terbengkalai
Reviewed by budi daily
on
April 04, 2018
Rating:
Post a Comment