Populasi Gay Merambah Anak SMP, Komunikasi via Aplikasi | radarbanten.co.id
Populasi Gay Merambah Anak SMP, Komunikasi via Aplikasi
SERANG – Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten tahun 2017, lelaki penyuka lelaki atau gay di Kota Serang jumlahnya mencapai 197 orang. Jumlah itu terdiri atas 172 orang lelaki seks lelaki (LSL) dan 25 orang yang sudah beristri.
Petugas Data KPA Banten Noor Berta Larasaty mengatakan, kondisi LSL saat ini sudah semakin marak terjadi. “Bahkan, tidak hanya dialami oleh laki-laki usia dewasa saja, tapi sebagian ada yang dialami oleh anak-anak yang masih sekolah dari tingkat SMP (sekolah menengah pertama) hingga atas,” ujar Berta, Jumat (2/2).
Namun, ia tidak memerinci jumlah anak-anak tingkat SMP yang menjadi gay. Kata dia, para LSL itu berisiko tinggi terkena HIV AIDS. Alasan semakin banyaknya kasus ini lantaran dipengaruhi gaya hidup, pergaulan, hingga bawaan sejak kecil.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil laporan yang diterima oleh petugas lapangan KPA Banten, yaitu para lelaki seks lelaki itu memiliki komunitas tersendiri khusus untuk wilayah Kota Serang. Terkadang mereka berkumpul di Alun-alun Kota Serang hingga kafe dan restoran. “Namun, saat ini mereka sudah jarang berada di hotel karena menilai memiliki risiko tinggi,” ujarnya.
Namun, Berta meyakini jumlah LSL di Kota Serang lebih dari yang didata KPA Banten. Bahkan, jumlahnya dapat mencapai seribu orang sebab sebagian dari mereka ada yang belum terdata dan tidak mau didata atau tertutup.
Ia mengungkapkan, penampilan para LSL itu sama seperti lelaki pada umumnya. Kebiasaan LSL itu sulit dihilangkan. “Dulu ada salah satu lelaki seks lelaki yang sampai dirukiyah karena ingin berubah, tapi tetap saja begitu lagi,” ungkapnya.
Berta juga mengungkapkan, cara mereka berkomunikasi atau bertemu pun saat ini sudah dipermudah dengan adanya aplikasi yang disediakan dan mudah untuk diunduh. Sebelumnya pemerintah pusat sempat memblokir, tapi kembali diaktifkan. “Jika sudah mengunduhnya, nanti akan bisa terlihat lelaki seks lelaki yang ada di sekitarnya karena terhubung dengan GPS. Saat ini saja banyak juga yang berasal dari Pandeglang dan Lebak yang datang ke Kota Serang menggunakan aplikasi itu,” terangnya.
Ia mengatakan, para pendamping dari KPA Banten saat ini terus berupaya untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mereka. Hal tersebut agar mencegah risiko HIV dan AIDS yang akan dialami nanti.
Dari data KPA Banten, Berta mengatakan, selain LSL, pendampingan yang dilakukan di Kota Serang juga dilakukan kepada waria sebanyak 29 orang, pria pekerja seksual 33 orang, pasangan pemakai narkoba suntik sebanyak delapan orang, pasangan risiko tinggi sebanyak 105 orang, wanita pekerja seks langsung (WPSL) sebanyak 132 orang, wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL) 153 orang, pelanggan WPSL sebanyak 110 orang, pelanggan WPSTL sebanyak 227 orang, dan pelanggan waria 11 orang.
Ketua KPA Kota Serang Mulyana menyatakan, sejak akhir 2007 sampai November 2017, ada 192 kasus AIDS dan 125 kasus HIV di Kota Serang. “Dengan jumlah kematian 66 orang,” ujarnya.
Kata dia, meskipun belum mengetahui secara pasti data pelaku homoseksual yang ada di Kota Serang, tapi ia meyakini komunitas itu ada. “Karena gelagatnya sudah ada,” tutur Mulyana. Untuk itu, pihaknya selalu menyosialisasikan penyebab HIV dan AIDS kepada masyarakat. (Rostinah/RBG)
https://www.radarbanten.co.id/populasi-gay-merambah-anak-smp-komunikasi-via-aplikasi/
Populasi Gay Merambah Anak SMP, Komunikasi via Aplikasi | radarbanten.co.id
Reviewed by budi daily
on
October 27, 2018
Rating:
Post a Comment